My Life For You Season 2 Chapter 1

Standard
Upload by : Vian Dwi | My Life For You | Author : VianDwi | Cerita/Novel
Rated : T | Genre : Romance , Humor , Family, Hurt | Pairing : U. Niken N. Rafly , N. Galeh H. Hildha
                                                                                                                                                                





REQUEST Dari Houtarou Oreki Hyouka & Galeh O'Connor
MY LIFE FOR YOU S2 CHAPTER 1
===========SPESIAL PENAMBAHAN TOKOH========
“Oka-san…!” terdengar suara nyaring dari kamar anak laki – laki di lantai dua. *Oka-san : Ibu / Tou-san : Ayah | jika muncul*
“Ada apa Rafly-chan…?”Ucap Hildha yang sedang memasak, ia juga sedikit mengeraskan ucapanya tadi karna Dapur ada di lantai satu sedangkan kamar anaknya berada pada lantai dua
“Apa Okasan tau baju ku yang baru di belikan ayah kemarin?”Anak sulung dari Hildha dan galeh ini kembali berteriak.
“Mungkin berada di Lemari di slot nomer 2 Rafly-chan”
======================== [POV UNAMIKAZE RAFLY]===== [POV : Point Of View] ===========================
Aku mencari dari lemari sampai laci ku juga tidak kunjung ketemu juga, ah padahal habis ini aku ada janji sama Niken, Benar juga. Yup … benar .. namaku Uzumaki Rafly yang menjadi anak pertama dari Ayah dan Ibuku, namaku Ibuku adalah Hyuuga Hildha yang sekarang sekarang sudah berganti Marga menjadi namikaze Hildha, dia Ibu yang tercantik yang paling aku sayangi,Ibuku sangat pintar memasak dan dia juga selalu baik padaku .. tidak seperti ayahku yang bernama namikaze Galeh itu … ia ayah yang buruk yang pernah ku kenal … dia tak pernah sayang padaku… dia hanya menyayangi Adikku yang bernama Namikaze Mia, Dia adalah ayah yang bodoh. Meski hari libur pun dia selalu sibuk dengan pekerjaan nya, Dia tak pernah menyempatkan dirinya bersama anaknya, bahkan pulang setiap hari selalu jam 9, meskipun tugas seorang ayah adalah menjadi tulang punggung keluarga tetapi tidak seperti itu juga kan?, dia selalu saja menelantarkan ku, dan juga jangan panggil aku Namikaze Rafly yach penonton?, namaku adalah houtarou Oreki …! , bukan Namikaze Rafly…!
*Author : woy, namamu Namikaze Rafly …!, bukan Houtrou oreki…!*
*Rafly : biarin, itu nama yang jelek, dan houtrou oreki adalah namaku…!*
===================================DAN MULAILAH PERANG DUNIA KE 4===============================
-----------------------------------------------
|:. CHAPTER 1 : NAMIKAZE FAMILY .:|
-----------------------------------------------
Author :
Vian Dwi
Title :
My Life For You Season 2
Chapter :
1 : NAMIKAZE AND FAMILY
SERIAL :
CHAPTERED
RATED :
T+ [TENAGER/REMAJA]
GENRE :
Hurt, Confort, Family, Humor, And Romance
WARNING :
Gaje, author nya Gila and Newbie, Cerita yang abal, OCC, Typos masih banyak, Suka OOT, Dan masih banyak lagi
NOTICE :
Thanks Buat Semua yang sudah membaca dan mendukung, cerita ini merupakan sequel atau kelanjutan dari My Life For You, Author juga menambahkan beberapa tokoh baru Di Antara lain :
Namikaze Rafly = Rafly Zahnial maulana
Uzumaki Niken = Niken Ayu S … lanjutkan sendiri…
Perlu di perhatikan Uzumaki Dan Namikaze adalah keluarga yang berbeda dan akan terjadi kisah cinta antara 2 tokoh di atas …
================================
“Apa masih belum ketemu Rafly-chan?”Tanya Hildha yang tiba – tiba masuk kamar anaknya itu . . .
“Sudah Okasan, ternyata ada di kamar mandi ku…”Terlihat rafly buru – buru sambil memakai kaos nya yang tadi telah ia temukan
“kau akan kemana Rafly-chan?’tanya Hildha masih dengan suara lembutnya…
“i-itu .. aku mau ke .. kerja kelompok…!”Rafly sedikit kaget dengan pertanyaan ibunya, ytang terlintas di pikiranya adalah berbohong dan kerja kelompok, bisa gawat kalau dia bilang bahwa dia akan kerumah Niken, ia bisa di kirain pacaran…
“”oh, makanlah dulu Rafly…!, Ayah sudah menunggumu di bawah… cepatlah…!”Hildha langsung meninggalkan kamar anaknya dan menuju keruang makan yang berada di lantai satu
“hihgt…!” *Disini ‘Hight’ sama dengan kata ‘Iya’*
.
“Di mana Rafly ?”Sang kepala keluarga itu bertanya pada istrinya yang barusan duduk di kursi meja makan.
“Dia lagi ganti baju Galeh-kun….!”kata Hildha sambil menoleh ke kamar Anaknya yang nomer 2
“Tou-chan…!” *Tou-chan amae tousan artinya same, artinya mungkin adalah ayah
“eh, Himawari-chan, sini duduk … sudah waktunya sarapan pagi…!” Galeh mulai menggedong anaknya dengan maksud untuk mendudukan anaknya di kursi sampinya, ia tau kalau Anaknya itu tidak bisa duduk di kursi yang panjang, karna adnaknya itu baru berumur 9 tahun … jadi panjang tubuhnya masih sekitaran 1 meter … bukankah lebih panjang kursi meja makan
“Kenapa kau disini?”Tanya Rafly ketus yang langsung duduk di hadapan Ayahnya itu.
“kenapa??, apa Ayah mu ini tak boleh ikut sarapan di rumah?”Galeh bicara datar, itu memang sudah kebiasaan anak sulungnya itu bicara kasar padanya …
“bukan, biasanya saja kau sibukan bekerja, tapi kenapa hari ini ayah makan di rumah…!”Rafly masih kesal, mungkin karena dia kesal dengan Ayahnya yang jika setiap harinya selalu tidak ikut sarapan bersama, karna memang Galeh selalu berangkat kerja pagi dan lebih awal.
“kali ini tidak ada yang penting dan juga tidak ada rapat di perusahaan ayah…!, jadi kita bisa sarapan bersama Minggu ini…!”Ucap Galeh dengan wajah tanpa dosa
“Apa Rafly-nisan tidak senang dengan ayah yang ikut sarapan pagi ini?”Tanya Himawari Anak 2 dari Galeh Dan Hildha, ia bicara dengan wajah polosnya … wwaaaaaaaaaaawwww?, Author jadi pingin cubit pipi nya .. gemes banget deh … *Nisan / Onisan = Kakak , dan biasanya di gunakan untuk panggilan kakak laki laki*
“sudah lah , ayo di makan sebelum dingin, kan tidak enak d makan kalau sudah dingin ….”Hildha memnuytarkan ketengangan tadi … dia juga sebagai ibu harus mendidik anaknya agr menjadi anak yang baik, ia juga ingin menyelamatkan Suaminya tadi yang punya masalah dengan anaknya sendiri …
*Ingat!, Kadang mereka memanggil Galeh dengan sebutan Ayah dan tou-san/tou-chan, dan juga kadang memanggil Hildha dengan Sebutan Ibu dan oka-san/oka-chan, jadi jangan bingung kalau kadang kadang saya tulis okasan,Tousan atau lainya pokoknya artinya sama kok, yaitu Ayah Dan Ibu*
Keluarga kecil itu mulai menyantap makanan mereka di hari minggu pagi ini … mereka terlihat diam saat makan dan Rafly juga terlihat buru – buru dan sangat cepat dalam menghabiskan makananya … setelah semua selesai, Hildha segera membereskan Piring – piring untuk ia cuci,sedangakn galeh menuju ke ruang tamu dengan membaca koran yng di temani oleh Himawari Anak Bungsunya.
.
“Mau kemana kau?”Tanya Galeh mengalihkan pandangan nya ke anak pertamanya.
“Aku mau keluar sebentar Ayah…!”Rafly tak melihat wajah AAyahnya itu, ia berjalan menuju ku pintu keluar rumahnya.
“Ayah mu sedang di rumah dan mungkin kesempatan ini tidak datang 2kali, dank au malah pergi dari Rumah…!” kata Galeh masih membaca Korannya.
“Aku hanya sebentar…!”Rafly dengan wajah kesal langsung berlari kea rah pintu dan membukanya lalu menutupnya dan ia mulai berlari menuju ke rumah yang sedang ia tuju
“Apa apaan dia,…!”
“Ada apa Galeh-kun?”Tanya Hildha
“Rafly, aku tak mengizinkanya untuk keluar rumah tapi ia malah kabur, bukanya itu sudah kelewatan Hildha…!”Galeh mulai membuang koranya dan memangku Himawari anak keduanya
“maafkan aku Galeh-kun, aku sebagai ibu tidak bisa mendidik anak itu…!”Hildha menundukan wajahnya pertanda ia termenung sedih.
“bukan – bukan, itu bukan salah mu Hildha-chan, itu mungkin salah ku yang selalu kasar padanya dan selalu mementingkan pekerjaan ku….”Galeh memegan pundak hildha dengan tangan kanannya berusaha menenangkan Istrinya itu
“Onisan kenapa ?”Himawari bertanya pada Ayahnya …
“Entahlah, mungkin dia sedang kesal Himawari-chan, Sekarang Himawari-chan ke kamar mu dulu yach, ayah Sama Ibu mu ada urusan di sini…!”Perintah Galeh pada naknya dengan lembut…
“Baik Tou-chan…!” Himawari berlari menuju kamarnya dengan cepat, Anak ini memang penurut pada orang tuanya.
.
“Maafkan aku yach Hildha-chan…”Galeh membuka perbincangan setelah Anaknya ke kamar
“Iya Galeh-kun, tapi itu juga tidak sepenuhnya salah mu…”Hildha mulai mengangkat wajahnya dan tersenyum manis kali ini…
“iya – iya Hildha-chan … , Oh iya … “Galeh mulai serius …
“Ada apa Galeh-kun?”Hildha merasakan tidak enak dalam hatinya …
“bagaimana kalau nanti malam kita membuat Adik baru untuk Himawari Dan Rafly?”Galeh berbicara tanpa dosa dan masih serius..
“eh …. Apa katamu Galeh-kun?, kau tau setelah kejadian 2 tahun lalu saat malam pertama kita kau membuat ku melahirkan 2 anak sekarnag kau memintanya lagi … kau memang mesum Galeh-kun…!” squint emotikon
==================Perang Dunia Ke 4 masih terus berlanjut di Family ini … ===============================
“Anak itu kemana saja sih, ini jam sudah menujukan jam 9 malem, kanapa dari pagi tadi belum pulang pulang sih?”Galeh yang berada di ruang tamu bersama Hildha mulai kawathir … bagaimana tidak kawahtir ??? … jam sudah menunjuk angka 9 dan Anaknya Namikaze Rafly belum pulang dari tadi setelah sarapan pagi?, Mavok kali tuh anak . . pacman emotikon
“Aku sangat kawathir dengan Rafly-chan … !”Gumam Hildha dengan memegang kedua tanganyaerat sebagai pertanda bahwa dia kawhatir …
“Baiklah, aku akan mencarinya Hildha-chan, kau tunggu di rumah saja dan jaga Himawari yah? “
“Baiklah, Hati – hati Galeh-kun…”
======TO BE CONTINUE========
.
===[PREVIEW MY LIFE FOR YOU S2 C2]===
.
“Kau dari mana saja sih semalam?”
.
“aku sangat kesal dengan Ayahku …!”
.
“Ayolah, sekali saja ayah hadir…!”
.
“Apa gunanya sih bertemu dengan Komplotan orang bodoh dan rapat dengan mereka dibandingkan mementingkan keluarga?”
.
==[END PREVIEW MLFY S2 CHAPTER 2]==
Sengaja Chapter ini di buat paragraph yang sedikit …
Ini juga di buat dengan keadaan mendesak dengan pikiran author yang terbatas …
Apa lagi habis lebaran dan Saudara baru pulang semua dari Rumah .. kan habis nginep karna author sekarang rumahnya bersama Kakek, karna kakek author sudah tua jadi author dan sekeluarga berada di rumah kakek, jadi kalau hari raya tentunya rumah ini menjadi pusat bertemunya semua saudara …
Dan tentunya selamat lebaran .. jika di Chapter sebelumnya auth0r ada salah maafin yach …
.
Salam VianDwi sekeluarga ….
.
…..: Minal Aidzin wal faidzin :….
.=== VianDwi Out ===.

My Life For You Chapter 8 End

Standard
Upload by : Vian Dwi | My Life For You | Author : VianDwi | Cerita/Novel
Rated : T | Genre : Romance , Humor , Diary Love ,Tragedy | Pairing : N. Galeh H. Hildha , N. Raka H. Dita
                                                                                                                                                                





MY LIFE FOR YOU CHAPTER 8 FINALY
-----------------------------------------------
|:. CHAPTER 8 : STORY TO MEMORYS .:|
-----------------------------------------------
WARNING…!!!
Paragraf Agak Banyak karna ini Chapter Terakhir
Mungkin ada tragedy terjadi disini
Dan mungkin ada hal yang tidak memungkinkan terjadi
Mungkin ada kalimat sedihnya….
NAMIKAZE POV [Point Of View]
===========================
“Apa yang ku lakukan saat itu?”Aku menatap langi – langit rumahku sambil mengingat sebuah kejadian dari memorinya pada saat itu. “Sial…!”aku mengurai rambutku dengan kesal. Kenapa sejak saat itu hildha selalu berada dalam pikiranku. Aku memang salah tadi pagi, kenapa juga aku merusak boneka nya, siaal…! ,kenapa sih aku terus pikirin itu..! ,apa ga ada gadis lainnya …!
“Kau kenapa Galeh?”Suara itu menyadarkaku dari pikiranku itu
END POV
===========
“Kau kenapa Galeh?”Tanya Namikaze Raka dengan heran, dari tadi ia mengintip adiknya itu yang berbicara sendiri di kamarnya, ia takut adiknya itu gila. Ia pun memutuskan untuk menanyai adiknya itu
“eh… ,apa yang kau lakukan disini kakak?”Tanya Galeh kaget
“Seharusnya aku yang bilang begitu baka…!”sambil menyentil dahi adiknya dengan nakal dan senyuman nya.
Beberapa selang menit membuat Galeh terus berkutat pada pikirannya, setelah itu ia akhirnya mau mengeluarkan suatu kata…
“Aku… merasa terganggu kakak…!”
“haa.? ,denganku?”Sambil menunjuk dirinya sendiri
“Bukan ,dengan seorang gadis…!”Galeh langsung mengalihkan pandangannya dari pandangan Kakak nya itu, mungkin dia malu….
“maksudmu?”Tanya Raka kepo … pacman emotikon
“sebuah gadis dari tadi memasuki pikiranku ,dan dia tak mau pergi dari pikiranku … “
“kau itu, selalu gadis saja…” ia pun berdiri dari duduknya yang semula ia duduk di pinggiran kursi adiknya,ia lalu berjalan dan tiba – tiba ia berhenti sebelum dia akan menutup pintu kamar adiknya itu
“kau tahu Galeh… ,Mungkin itu sebuah rasa Cinta ….”kata Namikaze Raka yang langsung menutup pintu kamar Galeh.
Beberapa menit ia terdiam dengan pandangan kosong… lalu ia kembali menarik selimutnya lalu kembali berbaring di atas kasurnya …
“Cinta ya?” kata itu adalah kata terakhir yang di ucapkan galeh sebelum ia terlelap dari tidur malamnya.
==================================
Author :
Vian Dwi
Title :
My Life For You
Chapter :
CHAPTER 8 : STORY TO MEMORYS
DISCLAIMER :
STANDARD , VIAN DWI
SERIAL :
CHAPTERED
RATED :
T+ [TENAGER/REMAJA]
GENRE :
ROMANCE , TRAGEDY , DRAMA , DIARY LOVE , HUMOR
WARNING :
Gaje,Alur Aneh, Gak ada yang bener, OOT , TYPOS , OOC,DLL
================================
Esok hari memang langit Nampak bergitu cerah dan indah, udara Nampak begitu segar saat di hirup, bahkan suhu pun belum sepanas di gurun, Sebuah Mobil sport yang bertipe Dodge Chalengger Gt ini dengan dasar warna putih ini melaju cepat di jalanan, yap mengemudi itu adalah Namikaze Galeh, entah apa yang dia pikirkan sampai – sampai mengebut di jalan, padahal umurnya yang genap 16 tahun ini belum mendapat surat izin untuk mengemudi ia sudah nekat untuk ngebut?, memang ada yang di pikirkan dari kemarin sampai membuat Namikaze Galeh menjadi seperti ini…!
“hoi … hoi, apa yang kau lakukan Galeh, aku belum mau mati sekarang…!”teriak Raka dengan 2 tangan yang memegang penngangan penumpang yang berada di atasnya dengan berteriak – teriak seperti mau di makan oleh sebuah monster
“tenang lah kakak, aku sedang buru – buru ke sekolah ini…!”
“apaan buru buru? , ini masih jam 6 pagi lol…!”teriak kakak dari galeh itu lagi dengan takut nya
Mungkin Galeh mendengar perkataan kakaknya itu, tapi bukannya mengurangi kecepatan mobilnya itu .. ia malah menekan pedal gas nya lebih ……
lalu di pagi itu adalah pagi dengan penuh perjuangan bagi Namikaze Raka….
Click Di Sini Untuk Melakukan Skip Time >>>
Lanjut lagi , skip time > mereka telah tiba d gerbang sekolah lalau sang namikaze itu memarkirkan mobil nya di parkiarn mobil *reader = yaiyalah ,masik di kandang sapi? , author= iya , sapi nya eluh…!*
Setelah membuka pintu mobil nya ia langsung memberikan kunci mobil nya ke kakak nya dengan cara melempar lalu ia berlari menuju ke kelas nya, habis mimpi apa an tuh Namikaze Galeh jadi gitu?? , sementara kakaknya yang habis di beri kunci mobil nya ia langsung melongo +menganga …. Ia begitu ke heranan dengan adiknya itu yang sifatnya jadi aneh….
“apa – apan dia itu?, selalu saja tak bisa di tebak.”Raka kemudian mengalihkan pandangan matanya ke koridor dengak parkiran mobil nya saat Dita sedang berjalan menuju kelasnya, bahkan ia sampai tak mengedipkan mata satu kalipun … ia merasa seperti melihat surga ketika ia melihat Dita?? *what?” itu hanya melihatnya, apa lagi kalau mengajaknya bicara…..woooow …. Mungkin sekarang di hati Raka ada pesta kembang api .. sehingga hatinya sekarang seperti tahun baru ajha … sangat meriah .. ceria dan bersemangat …
Tiba – tiba saja kakinya berjalan dan bergerk menuju gadis yang sedang di tatapnya itu….
Walaupun tanpa di perintah kaki itu tetap berjalan …..
“eh ,hy Dita-san?”tak disangka setelah kakinya sekarnag mulut raka tiba – tiba menyapa nya….
“ett..bukanya kamu Namikaze Raka dari kelas yang sama denganku kan?”Dita kaget sekaget sekaget se kaget dan kaget serta sangat keget dan malah tambah kaget saat ada orang yang mau mengajaknya bicara selain Hildha dan gurunya….
“i-iya ,maukah kau pergi ke kelas bersamaku…?”
“eh … apa katamu?”Dita memang sejenis gadis yang suka marah … ****
“tenang dulu Hyuuga Dita…!”Kata Raka dengan langkah agak mundur
“Apa maksudmu Hyuuga Dita?”Dita teramat kaget saat Raka menybut kata ‘Hyuga’ , sekarang yang di pikiran Dita adalah apa Raka sudah tau bahwa dirinya itu adalah keluarga Hyuga yang terkaya di kota itu???, penyamaranya akan terbongkar kali ini…
“yah, aku sudah tau identitas mu dan adikmu itu Hyuga-san…!”kali ini Raka memelankan suara nya ,mungkin ia tak ingin percakapan ini di dengar oleh seseorang..
“lalu sekarang apa, kenapa kau tk memberitahukan ke semua orang?” Wjah Dita mulai menunduk, ia melihat lanntah putih di bawahnya yang sedang ia hendaki
“Kenpa begita Dita-san, apa kau menyuruhku untuk memberitahukan ke semua orang tentang dirimu ini ?”
“Aku hanya di suruh oleh keluarga ku, kau bisa memberitahukan pada semuanya….”Dita langsung berjalan meninggalkan Raka, tetapi tiba – tiba tangan kanan milik raka langsung memegang tangan dita yang menyebabkan Dita harus berhenti berjalan
“a-apa y-yang ka-kau lakukan?” Dita tergagap sambil menoleh ke belakang.
“”tenang saja, aku tak akan memberitahukan kepada semuanya, biarkan saja waktu yang menentukan kapan identitasmu itu terbingkar ….”Kata Raka dengan senyum indah di wajahnya
“ke-kenapa kau me-melakukan itu?”
“entahlah, kurasa aku punya sebuah Rasa padamu…!”
Dita, tercenggang mendengarkan perkataan Raka barusan.
Galeh mulai berhenti dari larinya saat nafas nya mulai menipis, ia mulai memelankan kaki nya, ia melihat ke depan dan kelas nya sudah menunjukan beberapa meter dari arahnya, ia mulai memasuki ruangan kelasnya.
“oh, kau Galeh? , ada apa?, tak biasanya kau berangkat pagi – pagi?”Tanya Dimas
“kau tahu dimana Hildha?”Galeh tiba – tiba langsung ke inti masalah… ? kenapa cari Hildha yach? ,padahal dia kaga suka ama anak itu apa lagi sekarang dia cari Hildha, apa otaknya sudah sadar dan sudah di scan ama smadav?
“oh,tumben kau mencarinya?”
“sudah cepat, katakan saja…!”galeh berteriak kesal dan penuh amarah, teriakannya sukses membuat beberapa siswa di kelasnya menoleh ke arahnya
“d-dia belum Datang…!”Dimas terheran melihat aksi Galeh Hari ini
Setelah mendengar perkataan dimas ia langsung menuju ke kursinya dengan pandangan sendu, entah benar atau tidak kini wajahnya kelihatan sedih dan ingin menangis…. Selang beberapa menit Dita dan kakaknya masuk kekelas, entah apa yang terjadi yang pasti seluruh kelas kaget????? ,gadis yang di bully itu kenapa masuk dengan ehem… salah satu cowok … ehem… yang gimana gitu di sekolah ini. la wong yang satu sekolah dari dulu ajha belum tentu bisa ajak ngobrol namikaze Raka, la kok gadis yang baru pindahan ini sudah deket – deketan ama Pangeran kelas itu??? *what??????*
“kenapa kakak dengan kakaknya Hildha?, apa jangan jangan kakak suka dengannya ?”Batin Galeh yang langsung sweatdrop … ,mungkin ia iri dengan kakaknya itu … “Tapi kenapa Dita tidak datang dengan Hildha?, apa ada sesuatu yang terjadi dengan Hildha?” , “Sungguh keterlaluan kejadian ku yang kemaren, bisa – bisa nya aku membuat Hildha seperti itu…?” …. “tunggu dulu .. kenapa aku malah mikirin gadis itu sih …. !”
Galeh sedang berkutat dengan pikirannya di dalam hatinya … mungkinkah itu adalah rasa .. atau perasaan sesuatu yang selama ini tumbuh di hati Galeh ???? , tapi rasa apa yang tumbuh?, mungkinkah rasa ..C…C…Capucino???? *what?capucino?bukannya rasa Cinta?*
Okelah bercanda, yang bener itu Rasa Cinta, bukan Capucino ……
“Mungkinkah….?, ia sesakit itu?”
===================================
YUI – NAMIDAIRO [Tangisanku]
kirawarete iro you na ki ga shite ta kaerimichi
miageta heya no akari ima donna kimochi de iro no darou
― Dalam perjalanan pulang aku merasa bahwa aku sedang tak disukai
― Sambil menatap ruang cerah aku ingin tahu perasaan seperti apa yang aku rasakan sekarang
kenka ni nareba sugu ayamaru
yowakute anata wa zurui hito
― Ketika kita bertengkar aku segera minta maaf
― Aku lemah, dan kau orang yang licik
namidairo koe ga kikoenai yoru wa
komarasete shimau hodo wagamama ni naritai
― Selama malam ketika suara tangisanku tak terdengar
― Aku ingin abaikan jika itu mengganggu
daijoubu sou itte mita kedo
sonna hazu nai deshou…
― Aku mencoba untuk berkata bahwa aku baik-baik saja tapi
― Itu tak mungkin kan?
mizutamari ni utsuru kanashii kao minarete iru
muri iwanai tsumori wakatteru kara kurushiku naru no
― Aku terbiasa melihat wajah sedihku tercermin dalam genangan air
― Karena aku tahu niatku bukan untuk berkata bahwa aku terluka
yasashiku sareru to nakete kuru yappari anata wa zurui hito
― Setiap kali aku diperlakukan dengan baik olehmu aku merasa seperti ingin menangis, kau benar-benar orang yang licik
namidairo koe ga kikoenai yoru wa
komarasete shimau hodo wagamama ni naritai
― Sepanjang malam saat suara tangisku tak terdengar
― Akan aku abaikan jika itu mengganggu ku
daijoubu sou itte mita kedo
sonna hazu nai desho…
― Aku mencoba untuk berkata bahwa aku baik-baik saja tapi
― Itu tak mungkin kan?
=======================================
“Hildha… ,kau belum makan lo…!”Teriak Ayah Dari Hildha dari balik pintu kamar Hildha..
Yup benar, dari kemrin entah mengapa Hildha mengurung dirinya di kamar … sesekali ayahnya dan Dita mendengar nya menangis ??? , Ayah dan Dita pun tahu kalau Hildha mungkin Sakit Hati, tapi ayhnya juga tak tau apa yang menyebabkan dia begini, Ayah nya pun bertanya pada dita tetapi meski begitu Dita berbohong pada ayahnya bahwa ia tidak tau apa yang menyebabkan Hildha seperi itu, jika Dita member tau bahwa penyebabnya adalah Galeh. .. maka hanya satu kata untuk galeh…
“Kiamat” … itu kalimat untuk nya ….
“aku tidak lapar…!, sebaiknya ayah jangan disitu…!”Bentak Hildha dari dalam kamarnya dengan suara serak, mungkin suaranya habis untuk menangis.
“t-tapi…”ayahnya belum selesai bicara tapi…
“Pergi…!”
Yaampun, kers kepal sekali … mungkin itu yang ada dalam benak Ayahnya. Tapi disisi lain ia juga kawatir bagaimana keadaan Hildha yang sejak semalam ia mengurungkan dirinya di kamar, bahkan sampai tidak sekolah
“Ada apa yah?”Tiba-tiba Dita datang dan bertanya pada ayahnya itu
“kau sudah pulang dari sekolah Dita….”
“Sudah, bahkan dari tadi aku mengucapkan salam tapi tak ada yang menjawab ku?”Dita Nampak cemberut
“maaf ya, aku sibuk membujuk Hildha untuk makan. Tapi dia tak kunjung mau…..”Ayahnya Nampak sedih
“ayah tinggal saja, biar aku saja yang membujuknya….”
“Baiklah Dita, aku yakin kamu dapat membujuk dan menenangkan hildha, ayah ke dapur dullu yach….”
Sang kepala keluarga itu pun segera meninggal putrid pertamnaya itu dan berharap putrid pertamanya itu dapat membujuk putrid keduanya untuk keluar dari kamar lalu makan …
“Hildha, aku tau perasaan mu, tapi bolehkah aku masuk?”Tanya Dita selembut lembut nya…
Sesaat pintu terbuka, lternyata hildha membuka pintunya lalu meninggalkan pintunya lagi lalu berbaring ke kasurnya dengan memeluk guling. Dita mengerti maksud adiknya itu, ia langsung masuk dan menutup kembali pintu kamar adiknya itu lalu duduk ke pinggiran kasur Hildha.
“Hildha, makan yuk?”
“Aku tidak lapar…!”Jawab Hildha dengan lembut pada kakakny itu tetapi agak sedikit dingin pada ucapannya
“tapi kau belum sarapan dan makan siang lo, nanti kalau sakit bagaimana Hildha…!”
“biarkan…!”kali ini dengan sedikit membentak
“ne… ,Ayolah Hildha-chan…!”
“Aku….hiks…tak ingin k-kembali ke … hiks… seklah itu… l-lagi…hiks”Hildha mulai meneteskan matanya
“kenapa…?, kau tau… tadi aku sedang di dekati oleh Namikaze Raka loh.”Kata Dita vamer dengan latar belakang yang berbunga – bunga …
“bukankah…hiks … dia kakaknya Galeh bodoh itu… hiks. ..”
“yups, dia juga sudah tau kalau kita adalah keluarga Hyuuga …. “
Hildha langsung berhenti meneteskan air matanya lalu berdiri dari tidurnya dengan mengambil posisi duduk di pinggiran kasurnya yang berhadapan dengan kakaknya itu…
“apa…?, d-dia sudah tau?”Hildha kaget
“Yups….”
“Jadi…. Semua orang sekarang sudah tau yah kalau aku adalah…..”Hildha sedikit menggantungkan ucapannya
“tidak, ia tidak meberitahukan ke semuanya, dia malah merahasiakan … Kau tahu ?, dia begitu baik padaku….”
“mungkinkah ….. kakak sedang … ehem ….”kata Hildha dengan tersenyum, mungkin sekarang hatinya telah tenang…
“apa…!, aku tidak suka dengan pria itu….!”kata Dita dengan menunjukan warna merah di pipinya ….
“hahahahahhahahhha”merek tertawa bersama – sama di kamar itu, berharap masa lalu menjadi masa lalu dan masa sekarang adalah masa dimana kita akan berjuang melawan sesakit apapun di dunia … meskipun kita tau dunia tidak akan bebas dari kesepian tetapi untuk itulah kita butuhkan seseorang yang berharga bagi kita … entah seseorang yang berharga itu dari mana tetapi kita harus berjuang dan jangan menyerah menemukannya …
Mungkin itu tadi adalah materi yang bersangkutan dengan “C-I-N-T-A”, karna tidak ada kata dan kalimat yang pas untuk mengungkapkan apa itu cinta?, dari sebagian besar manusia CINTA merupakan motto dari kehidupan yang berbeda arti oleh semua orang, Jadi semua orang mempunyai arti yang berbeda tentang apa itu “C-I-N-T-A”, meskipun ada buku atau ilmu yang menyatakan dan mengatakan bahwa “Cinta adalah …. “ jangan di percaya sob, percaya ajha pada diri kita … apa itu arti CINTA bagi kita?? Menurut hati yang terdalam lo … dan percaya akan arti CINTA yang sedang kau ungkapkan … mungkin dengan begitu kita akan menemukan apa arti dari CINTA SEJATI …. Alias cinta sehidup semati .. pacman emotikon
Waktu mulai bergerak, jam pun mulai bergerak dari 1ngka 1 – 12 dan kembali lagi, perlahan kejadian itu mulai berlalu, keesokan harinya Hildha kembali sekolah setelah di bujuk kakaknya, tetapi ia di sekolah pun sangat murung dan terdiam, bahkan beberapa ada yang mau ajak ngobrol sama hildha malah kaga di jawab, mungkin dia masih kesal sama Namikaze itu… perlahan pelajaran mulai usai, dan membuat semua siswa di izinkan untuk pulang, Hildha tidak pulang dulu ia mulai berjalan ke belakang sekolah, bertepatan dengan letak taman. Hildha kemudian mengambil duduk di bawah sebuah pohon yang bertanah di tumbuhi rumput yang lembut, ia kemudian melurskan kakinya kedepan dengan gaya ala berjemur di pantai …
“h-hey, Hildha … “Galeh tiba – tiba datang tanpa di kethui Hildha
“k-kau … “Hildha menoleh sebentar, setelah sadar akan kehadiran Galeh ia mulai berdiri dan mengambil tas nya untuk pergi dari situ, tetapi tiba – tiba saja tangan kekar Galeh memegangi tangan kiri Hildha yang hendak menjauhi Galeh, apa daya Hildha tak bisa melawan, terpaksa hildha harus menghentikan langkahnya.
“Kau puas…?”Kata Hildha menghentikan langkahnya karna tangan kiringa di tarik galeh agar tidak dapat menjauh dari Galeh.
“Apa maksudmu Hil….”
“Lepaskan..!”belum selesai galeh berbicara Hildha telah menyela, ia masih dalam keadaan membelakangi Galeh
“bagaimana kalau aku tidak mau….”
“Apa kau sudah puas menyakiti ku selama ini?”Hildha masih tertunduk, air matanya mulai bertetes lagi.
“aku kemari ingin meminta maaf yang kemarin…..”lagi lagi Galeh bersikap sok COOL
“aku tau aku egois dan mementingkan perasaan aku saja, maaf aku sudah kasar padamu…”
“apa aku bisa menjaga ucapan mu kali ini?, kau tau … apa kau tahu perasaan ku saat itu?”ia masih menteskan Air mata, kali ini Galeh melepaskan tangan krir Hildha, IHildha langsung menutup wajahnya dengan kedua tanganya sambil menangis… beberapa saat Galeh langsung memeluknya, Hildha kaget, tetapi meskipun begitu ia sekarang dalam keadaan ter isak, ia tak bisa menghentikan tangisannya, tapi entah kenapa Hildha begitu nyaman ketika di peluk oleh seorang Namikaze ….pelukany hangat itu membuat hati Hildha tenang tapi belum meredakan tangisan nya…..
“menangislah, di dunia ini tidak ada yang melarang mu untuk mengungkapkan emosi mu…. Dan juga tolong maafkan ku…”Ucap Galeh yang masih dalam keadaan memeluk dan merangkul gadis di depannya itu, entah kenapa tubihnya tiba – tiba bergerak sendiri, tubuhnya ingin memeluk sosok gadis di depanya yang kini sedang menangis itu.
Beberapa siswa ada yang melihat kejadian itu, berbagai siswa bertanya – Tanya ???, mana mungkinpangeran sekolah nya itu Namikaze Galeh sedang memeluk Gadis yang sedang di bully itu yang bernama Hildha, Termasuk Kaka Dari mereka berdua yaitu Dita, dan Namikaze Raka.
“apa mereka sudah berpacaran??”Raka kelihatanya bertanya – Tanya sambil mengintip Hildha dan adiknya itu di semak semak
“entahlah, kurasa di sana mempunyai aura sedih …”Kata dita di sebelah Raka yang juga sedang mengintip di semak – semak
*sejak kapan Dita dan Raka begitu akrab????*
Kembali lagi ke suasana romantic tadi ….
“kenapa, kau begitu baik padaku…?”Hildha mulai melepas pelukannya dan mengusap matanya dengan tujuan untuk menghilangkan sebagian air matany yang tertinggal
“entah lah, mungkin karna aku menyukaimu…”
What??? Oh my god…!, Mungkinkah Galeh keceplosan ataukah ia menyatakan perasaan nya sekarang??,
“a-apa katamu t-tadi?”Hildha masih mencerna perkataan galeh tadi
“yach”sekarang mereka bertatapan mata … mata biru galeh secerah Langit safire itu bertemu mata almethsy yang berwarna putih abu abu milik Hildha, “Aku menyukaimu Hildha-chan”
“saat itu aku tak tau harus bagaimana, pertama kali aku melihatmu kau tak begitu memperhartikan ku, dan aku ingin di perhatikan olehmu… m-makanya aku melakukan semua itu, maafkan aku yach ……”jawab Galeh dengan tanpa Dosa
“eh….”Hildha terbelalak Kaget mendengar pernyatan Galeh tanpa dosa itu
“aku tu aku salah, tapi bolehkah aku memperbaiki kesalahanku itu? .. dan mulai dari awal dan menyukaimu lagi …
“t-tpi saat itu a-aku juga memperhatikan mu … mungkin galeh-san ti-tidak begitu memperhatikan …”wajah Hildha mulai memerah malu karna tiba – tiba Galeh menytakan perasaannya.
“mungkin aku tahu aku salah dan aku terlalu berharap untuk memiliki mu, kau boleh menolak perasaan ku ini, yang penting kau sudah tau perasaan ku ini Hildha-chan …”
“ti-tidak, bukan berarti aku menolakmu … ,tapi….”hildha menggantungkan kata – katanya
“tapi apa?”
“aku juga .. suka dengan … galeh-san…”
“apa kau yakin … ?”Tanya Galeh tak percaya …
“yups … “angguk Hildha, Galeh langsung memeluk Hildha dengan senangnya …
“yokatta … , akhirnya cintaku terbalaskan …”Kata Galeh masih memeluk Hildha, Hildha pun masih kaget dengan pipi yang merona merah…
Selang beberapa menit Galeh melepaskan pelukanya itu lalu menatap Hildha tajam
“Galeh-san, maukah kau ikut aku sebentar?”
“apa yang tidak akan kulakukan untuk mu…!”kata Galeh sambil mencubit pelan pipi chubby milik Hildha
“baiklah, ayo…!”kata Hildha sambil berlari dengan menggandeng tangan Galeh.
Hildha menggeret Galeh menjauh dari sekolah, sudah lebih dari 10km Hildha berlari sambil menggeret galeh, dan sampailah mereka ke sebuah Danau yang sepi dengan pemandangan yang luar biasa dan angin yang sejuk dan berhembus sedang, Hildha mengajak Galeh untuk duduk di tepian Danau.
“Ada apa Hildha-chan?”galeh mulai membuka Pembicaraan
“kau masih ingat saat kau di Mall dan akan makan bersama?”Hildha masih memalingkan pandangannya ke Air Danau
“oh…itu, Aku bertemu dengan Penyanyi itu loh… “, “apa jangan – jangan kau mengikuti ku?”
“ti-tidak galeh-san, akulah Penyanyi itu…!”kali ini Hildha memandang Galeh.
“hahaha, kau lucu sekali yah Hildha-chan saat bercanda…!”kata Galeh tertawa, apa tadi bercanda yah? squint emotikon ,bodohnya Galeh … pacman emotikon
“tidak Galeh-san, akulah penyanyi itu … “Kali ini Hildha melepaskan Wig Rambut palsunya dan kacamata yang ia pakai ….. alah penyamaranya kali ni ia lepas di hadapan orang yang ia sukai.
“j-jadi … kau adalah H-hyuuga H-hildha? … penyanyi i-itu?”Seluruh tubuh Galeh bergetar tak percaya akan lelucon Hildha
“yups…!”Hildha tersenyum dengan mata tertutup … ia merasa senang sudah mengungkapkan bahwa siapa dirinya itu???
“waah…..Asyiknya aku setiap hari akan mendengarkan lagu yang kau nyanyikan…!”
“jadi Galeh-san suka dengan lagu ku?”
“bukan hanya lagumu, kau tau … dulu aku adalah penggemar mu lo….!”
“aku sudah tau kalau itu ,,, hehe, apa kau tak marah?”hildha kembali menatap kekasihnya
“kenapa harus marah Hildha-chan?”
“karna aku membohongi Galeh-san dan semuanya … bahwa sebenarnya aku adalah seorang penyanyi dan dari keluarga Hyuuga…!”
“tidak … aku tidak marah, aku tau kau punya alasan tersendiri untuk melakukan itu…”Galeh mulai mendekati Hildha … perlahan mulai dekat … bahkan sekarang ia sudah memiliki jarak kurang lebih 5 cm … Galeh kemudian mencium Hildha dengan perlahan dan lembut … galeh mulai memasukan lidahnya ke rongga mulut Hildha, mulai mengabsen satu persata gigi Hildha… setelah itu Hildha bergantian yang menjulurkan lidahnya, Galeh mengerti maksud Hildha, ia menghisap lidah Hildha dan masih dalam keadaan berciuman itu. hari itu akan menjadi hari terbahagia milik mereka berdua.. pacman emotikon
“Hildha-chan … jangan tinggalkan aku lagi, dan aku juga akan selalu bersama mu untuk melidungi mu dan menjaga mu …”
=============4 Years Later=============
Galeh membaringkan tubuhnya ke sebuah kasur yang berukuran king size itu, ia kelihatanya lelah tetapi dalam sisi lainnya ia juga bahagia, YUP… barusan ia menjalankan pernikahan dengan Hildha … dan sekarang menjadi malam pertama mereka … setelah kejadian 4 Tahun lalu, mereka akhirnya lulus dan Galeh memutuskan untuk masuk ke UM [Universitas Moxer] pacman emotikon mengambil jurusan Komunikasi Bisnis karna ia akan mewarisi Namikaze Corp Dan Hyuuga Corp yaitu perusahaan milik Ayahnya dan Ayah mertua nya. Setelah Hildha membasuh dirinya ia segera menuju ke pinggiran kasur yang disana telah di tunggu namikaze Galeh yang telah resmi menjadi Suaminya.
“kau sudah mandi Hildha-chan?”Galeh mulai berdiri dari berbaringnya, ia sekarang duduk berhadapan dengan Hildha
“lalu itu tadi aku ngapain loh?, yah mandilah….!”kata Hildha cemberut
“Hildha-chan….”Kali ini Galeh mengucapkan kalimat imut itu dengan manja dan seringai aneh dengan nada menggoda…
“ada apa Galeh-san membanggilku seperti itu dan menatapku seperti itu?”Hildha keheranan
“kau tau kah, ini kan malam pertam kita…”
“iya, memang kenapa ….”Hildha mulai mengerti maksud dan tujuan dari Galeh …. pacman emotikon
“mari lakukan apa yang seharusnya di lakukan di malam pertama untuk pasangan seperti kita….”
“He….???”
“ayo Hildha-chan … kita buat 1 – 2 Anak malam ini…!”
“Dasar…!, Galeh-san Mesuuuuuum….!”
===========================END=============================
--My Life For You Episode 8 Finaly Chapter—
Mungkin Ada Season 2 yaitu sequel/kelanjutan dari Season 1 ini
Dan ada perubahan genre, Di Season 2 Mungkin genrenya menjadi :
--Family, Romance, Humor—
Kenapa? Ya pastinya karna Hildha Dan Galeh Sudah punya Anak…!
Dan untuk Publish S2 nya mungkin lama, mungkin lo…
Bulan September s2 nya ….
===Cerita ini hanya karangan dari otak AUTHOR===
===maaf Kalau Jelek karna ini asli dari pikiran author===
===jadi bukan COPAS===
=-_ Thanks For Read_-=
-=THANKS TO=-
*Wahyu P
*Fatkhur R
*Syams A
*Fadhil H
*Galeh D.
*Amanda J
*Dimas H.
*Dita E.
Dan teman lainya yang sudah mendukung….!
===See you later in Season 2===
--------------------------------------------
|:. MY LIFE FOR YOU SEASON 1 .:|
--------------------------------------------
Bisa kalian lihat di :
http://www.viancyber.co.vu/
http://viancyber-sl.blogspot.com/
http://fansfic.esy.es//
SUPPORT WEB :
http://houtarouoreki17.indonesiaz.com/
http://oreki17.heck.in/
sekali lagi …
========THANKS FOR READ===========

Salju Musim Semi Season 1

Standard
Upload by : Vian Dwi | My Life For You | Author : Haruno Tsubaki  | Cerita/Novel
Rated : T | Genre : Drama ,Horror ,Agak Romance | Pairing : [Hinata H., Kiba I.] [Sasuke U., Temari]Fanfiction
                                                                                                                                                                





Salju Musim Semi
Minna-san, apa kabar? Rasanya senang sekali bisa muncul lagi di sini, hahahaha sudah lama sekali rasanya. Oh iya, in fic ke-2 ku. Aku terinspirasi dari tokoh Kuronuma Sawako, aku sangat suka ceritanya. Penuh perjuangan, air mata dan juga persahabatan.
Mungkin ini tidak akan sebagus Kimi Ni Todoke, karena aku masih amatir dan perlu banyak belajar.
Oke lah, dari pada aku banyak bicara gak jelas, lebih baik kita mulai saja ceritanya. Ini dia…. jeng…. Jeng…. Jeng….. selamat membaca… '^_^'
Chapter 1
Salju Pertama
Udara begitu dingin di malam ini, angin yang bertiup semakin membuat gadis bermata lavender ini merapatkan tangannya. Langkah demi langkah dia pijakkan di jalan taman yang biasa dia lewati saat pulang.
Sendirian, itulah keadaanya saat ini. Rasa sepi menyelimuti hatinya semenjak dia kehilangan seseorang yang sangat berarti.
Salju pertama musim dinginpun mulai turun, gadis berambut pangjang ini menghentikan langkahnya. Dia tertegun, matanya mulai berkaca-kaca. Rasa sesak dalam dadapun mulai dia rasakan.
'Kenapa, kenapa kau harus tercipta? Kenapa? gara-gara kau, dia pergi untuk selamanya. Selama ini tak ada yang mampu memahami rasa sepi yang aku derita.' Gumam Hinata, air matanya kini telah membasahi pipi. Tangannyapun mengusapnya meskipun ari mata itu kembali menetes dari matanya.
Gadis inipun kembali melanjutkan langkahnya. Dalam pikirannya sekarang ini hanyalah seseorang bermata biru yang telah meninggalkan dirinya untuk selama-lamanya.
Flashback
Hamparan salju putih kini telah terbentang di Taman Kota Konoha, banyak sekali anak yang bermain-main dengan salju disana. Gadis kecil bermata lavender ini sedang asik sendiri duduk di sebuah ayunan. Matanya hanya memperhatikan salju yang berada di bawah sepatu merahnya. Sesekali dia memandangi anak-anak lain yang sedang bermain lempar bola salju .
'Sepertinya asik ya jika aku bermain dengan mereka, tapi….' Gumam Hinata kecil. Dia sangat ingin bergabung dengan mereka, tapi itu adalah hal yang sangat sulit untuk dia lakukan. Teman-temannya selalu memandang dia aneh, itu karena dia dianugerahi penglihatan yang tidak biasa. Dia mampu melihat hantu-hantu yang berkeliaran di sekitarnya, tapi hanya hantu saja. Dia tak mampu melihat roh, malaikat dan yang lainnya.
"Main ayunan sendiri, anak kecil?" terdengar suara pria dewasa menyedihkan dari sampingnya, gadis kecil itupun menengok.
"I-iya…" Jawab Hinata, ternyata yang menyapanya barusan adalah hantu yang berpenampilang menyedihkan. Bajunya berwarna putih, tapi mukanya pucat dan ada darah segar yang mengalir dari kepalanya.
"Aku temani, anak kecil…. Aku akan selalu menemanimu….. kemanapuuuuuunn…. UUuuuuuuu…." Hantu itu berusaha menakuti Hinata.
"Apa maksud paman? Paman, kenapa kepalamu berdarah?" Tanya Hinata dengan polos.
"Aku ini hantu…."
"Hantu? Bukannya hantu itu menyeramkan?"
"A-apa?" Hantu itu kaget mendengar pertanyaan Hinata. "Memangnya aku tidak menyeramkan untukmu?"
"Tidak."
Hantu itupun berwajah murung sekarang, dia hanya bisa berjongkok dan menggambar lingkaran di atas salju.
"Aku hantu yang paya… aku hantu amatir…. Aku hantu tidak berguna…" gerutunya. "Hei bocah, kau benar-benar tidak takut padaku?"
"Tidak, karena aku sudah beberapa kali melihat di TV orang yang berperan sebagai hantu suka melumuri kepalanya dengan saus tomat. Apa paman juga pemain film?"
Kata-kata Hinata semakin membuat hantu amatir itu merasa tak berguna.
BUKK!
Sebuah boa salju terlempat tepat ke kepala Hinata, dia hanya bisa berekspresi kaget dengan apa yang baru saja terjadi.
"Hey, maaf ya. Apa kau tidak apa-apa?" Seorang anak laki-laki bermata biru melambaikan tangannya dari jauh.
"Aku tidak apa-apa." Jawab Hinata sambil membersihkan kepalanya dari salju.
"Benarkah?" Tanya Naruto, anak itupun mulai melangkahkan kakinya menuju Hinata. Tapi seorang temannya menarik tangannya dan mencegahnya untuk pergi.
"Hei, kau mau kemana?" Tanya bocah tambun.
"Aku mau kesana." Jawab Naruto sambil menunjuk ke arah gadis kecil itu.
"Jangan, sebaiknya kau jangan kesana." Kata Chouji.
"Kenapa?"
"Karena menurut informasi yang aku dapatkan gadis itu adalah gadis aneh, dia suka bicara sendiri. Aku takut jika kau bermain dengannya, kau akan menjadi aneh juga." Kata Shikamaru.
"Hahahaha…. Kau ini bicara apa. Justru kau yang aneh." Tanpa berkata apa-apa lagi, bocah berambut pirang ini langsung melangkah meninggalkan teman-temannya.
"Hei… jangan ke sana." kata Chouji, tapi sayang dia tak mau mendengarkannya.
"Hai, namaku Uzumaki Naruto, siapa namamu? Sepertinya aku pernah melihatmu sebelumnya." Tanya Naruto.
"A-aku Hinata. Bukannya kita ini satu kelas?" Hinata pun bertanya balik.
"Em, benarkah? Hahahaha tapi kenapa aku tidak melihatmu ya?"
"Apa benar?" Hinatapun tersenyum dengan sangat terpaksa. 'Karena aku duduk paling belakang, tega sekali kau berkata seperti itu.' gumam Hinata.
"Hehehe… kenapa kau sendrian?"
"Aku tidak sendirian, aku ditemani paman ini." Hinata menunjuk ke arah hantu itu. Tanda tanya kini memenuhi kepala si bocah pirang, dia tak mengerti. Tapi kemudian Narutopun teringat perkataan Shikamaru barusan, Naruto kini hanya bisa tersenyum.
'Apa benar dia aneh? Tapi dia terlalu manis untuk dibilang aneh, pasti dia hanya mempunyai imajinasi yang atif.' Gumam Naruto.
"Mau bermain salju denganku?" Tanya Naruto
Mata gadis kecil itupun langsung membulat, baru kali ini ada orang yang mau mengajaknya bermain. Tanpa pikir panjang lagi, mereka berduapun segera beranjak dari tempat tadi. Mereka berpindah tempat ke tempat yang lebih ramai dan merekapun membuat boneka salju.
Sejak saat itulah dia merasa senang, biar hanya Naruto yang menjadi teman bermainnya saat ini, tapi dia cukup merasa senang. Hingga suatu ketika, tragedipun terjadi.
Saat itu Naruto sedang bermain perang bola salju dengan teman-temannya di Taman Kota Konoha. Tapi kali ini perang terlihat sedikit berbeda, anggota pasukan perang bertambah banyak dan perang saljupun terlihat cukup keras dari pada sekedar permainan biasa. Tapi apalah daya Hinata untuk membantu Naruto, meski dia mencoba untuk ikut Naruto melarangnya. Katanya ini sedikit berbeda dan dia tak ingin Hinata terluka. Hinata benar-benar tak mengerti, tapi ada sesuatu yang berbeda di hari itu dengan Naruto, namun sayangnyai dia tak tahu itu apa. Dengan memegang rasa yang aneh ini, Hinatapun duduk di ayunan tempat dia bermain sendirian.
Perangpun dimulai, tapi tak ada benteng yang menjadi pertahanan antara dua kubu ini. Semua boleh melempar dan bahkan mengejar lawan tanpa batas hingga dia bilang "Aku menyerah."
Rasa khawatir, rasa takut dan sangat tidak tenang, tapi tak bisa berbuat apa-apa.
'Kenapa ini, aku sangat tidak tenang, aku tersah, aku takut dan aku khawatir dengan Naruto . Tapi kenapa? Apa yang sebenarnya akan terjadi?' gumam gadis bermata lavender ini.
Hingga akhirnya…..
TIIIIIIIDDD! TTTIIIIIIIIIIDDDD!
Suara klakson mobil sangat kencang dan samar-samar seperti ada orang yang menjerit. Semua orang berkumul ke tepi jalan raya, termasuk Hinata. Gadis itu berlari dan terus berlari, rasa resahnya kini mulai memuncak dan alangkah terkejutnya dia, matanya membulat, berkaca-kaca dan air mata menetes di pipinya.
"Tidak mungkin…. Itu bukan dia… bukan dia." Gadis itu segera menghampiri orang yang terkapar bersimbah darah itu.
"Naruto… Naruto…. Bangunlah Naruto… bangung..!" Gadis itu menggoyang-goyangkan tubuh yang tak bernyawa lagi.
"Tidak mingkin…. Ini tidak mungkin….. Naruto… Narutoooo NARUTOOOO!"
End flashback
Air matanya kembali menetes, lalu menetes lebih deras lagi. Gadis bermantel putih inipun langsung menghpusnya. Hingga akhirnya, pandangan gadis itu teralihkan dengan percakapan sepasang hantu bercula satu.
"Lihat-lihat, sekarang dia sedang dijahili putri ketua kita." Kata si hantu wanita.
"Benar, dia menjerit-jerit ketakutan seperti seorang gadis. Jika ada seorang gadis disini dia pasti akan merasa malu." Sahut si hantu pria.
"Hahahaha….. kau sangat benar."
"Enak saja, aku ini 100% benar, tahu."
"Ah itu sama saja."
Mendengar hal itu, gadis bermata lavender ini langsung saja berbelok menghampiri mereka.
"Maaf, siapa yang sedang kalian bicarakan?" Tanya Hinata, kedua hantu itupun kaget.
"Sayang, dia bisa melihat kita?" Tanya si hantu Pria.
"Apa mungkin?" Si hantu wanita bertanya balik.
"Aku bisa melihat kalian." Kata Hinata dengan tegas.
"APA!" Keduanya terkejut.
"Bisa kalian jelaskan apa yang sedang kalian bicarakan?" Tanya Hinata Lagi.
"A-anu, disana ada seoarang pemuda yang sedang dijahili putri ketua kami." Kata si hantu pria.
"Apa, kenapa bisa?"
"Habis dia buang air kecil sembarangan di bawah pohon tempat tinggal putri ketua kami, tentu saja dia marah."
Hinata hanya bisa diam, memang hal yang satu ini tidak bisa dengan mudah dibasmi. Apa lagi jika sudah tidak tahan untuk buang air keci, maka inilah akibatnya. Tanpa basa-basi dengan mereka lagi, dia langsung saja melangkah mendekati si pemuda malang yang sedang ketakutan.
'Jika dilihat dari tempatnya, antas saja banyak hantunya. Banyak sekali pohon besar dan rumah tua juga disini. Dasar orang ceroboh, apa dia tidak diajari untuk buang air kecil di toilet. Memalukan uman manusia saja!' Gumam Hinata.
Kini gadis ini telah berdiri tepat di belakang pemuda yang sedang ketakutan itu. Badan pemuda itu bergetar hebat, keringat dingin sudah membasahi bajunya. Ditambah lagi pemuda itu menyadari ada seseorang yang datang dari arah belakannya, hanya saja dia tak berani untuk melihatnya.
Hinatapun menepuk bahu pemuda itu.
"KYAAAA! HANTU… AMPUNI AKU HANTU….." Jerit pemuda malang itu yang kini tengah berlutut sambil menyatukan kedua telapak tangannya seraya memohon ampun.
"Bangun!" Kata Hinata, tapi pemuda itu diam saja malah dia merasa sangat merinding. "Berbalik!"
"Tidaaaakkkk aku tidak mau!"
Dengan sangat terpaksa, Hinata yang harus berjalan kejadapannya. Dengan mantel putih yang dia pakai dan jalan yang gontai serta langkah kaki yang tidak terdengar, gadis itu seperti hantu yang berjalan melewati si pemuda malang itu.
"WAHAHAHAHAAAAAAAAANNTTUUUUUUU!"
"DIAAAAM!"
"Ampun hantu…. Ampun….!" Dia pun bersujud-sujud di depan Hinata.
"Aku bukan hantu! Apa yang kau lakukan disini?"
"Bukan?" Pemuda itupun bangkit dan menatap kaki hinata.
'Ternyata kakinya menyentuh tanah, berarti dia bukan hantu.' Gumamnya. Melihat hal itu, dia seperti merasakan ada tenaga cadangan dalam dirinya. Dia yang telah lelah langsung bediri dan merangkul Hinata.
"Syukurlah kau ada disini. Dari tadi aku mencari jalan keluar, tapi aku tak berhasil menemukannya. Tolong keluarkan aku dari sini…!"
'Rasanya aku mengenal suara ini, tapi aku tidak bisa melihat wajahnya dengan jelas. Mungkin nanti, jika aku telah membawanya keluar dari sini aku bisa lihat wajahnya.' Gumam Hinata
"Lepaskan!" Hinata sedikit mendorongnya hingga rangkulannya terlepas.
"Apa yang telah kau lakukan tadi?" tanya Hinata.
"A-anu… anu…."
"Anu-anu apa?"
"Bagaimana ya? Em…"
"Kau mau keluar dari sini atau tidak?!"
"Baik-baik… tadi aku buang air kecil dibawah pohon. Tapi setelah selesai, aku jadi merasa tersesat. Aku tidak bisa keluar dari rimbunan pohon-pohon ini, padahal rasanya aku hanya berjalan beberapa meter saja dari trotoar."
"Lalu kenapa kau melakukan hal itu?"
"Karena aku sudah tidak tahan lagi, disini kan tidak ada toilet."
"Baiklah kalau begitu, kau haus minta maaf dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi."
"Minta maaf pada siapa?" Pemuda itupun menggaruk-garuk kepalanya.
"Tentu saja pada orang yang tinggal di pohon itu."
"Me-memangnya ada rumah di atas pohon ini?"
"Dasar bodoh! Pohon yang kau kencingi itu ada penunggunya, dia marah padamu. Makannya sekarang kau tidak bisa keluar. Cepat minta maaf!"
"APA?!" Pemuda itupun menelan ludahnyan
"Cepat!"
"Tapi-tapi.."
"Cepat minta maaf, atau aku akan meninggalkanmu sendirian hingga besok pagi!"
"Iya… iya baiklah aku akan minta maaf." Lalu pemuda malang ini menarik nafasnya dalam-dalam. "A-anu, kepada penunggu pohon aku…. Aku ingin meminta maaf, aku berjanji tidak akan buang air kecil sembarangan lagi. Aku berjanji… aku berjanji."
Seketika bau kembang tercium olehnya, bulu kuduknya berdiri. Dia sangat merinding dibuatnya. Tapi Hinata terlihat sangat tenang.
"Bulu kudukku berdiri…" Kata pemuda itu.
"Tenanglah." Kata gadis bermantel putih itu. "Aku mohon lepaskan dia, dia sudah minta maaf padamu dan juga sudah berjanji untuk tidak mengulanginya lagi. Dia ini sebenarnya pemuda baik, dia adalah temanku. Aku harap kau mau mengerti dan mau melepaskannya. Aku janji dia tidak akan bertingkah seperti itu lagi."
Setelah gadis itu berbicara, rasa merinding yang dialami pria itu kini mulai mereda. Bau kembang yang menyengatpun telah hilang dan suasana hatinyapun mulai tenang kembali.
"Ayo kita keluar dari sini." Ajak Hinata, merekapun beranjak dari sana.
"Terimakasih, terimakasih banyak. Jika bukan karena kau, pasti aku tidak bisa keluar sampai esok pagi." Kata pemuda malang itu.
"Hm…" Jawab Hinata dengan singkat.
"Maaf, rasanya aku mengenal suaramu."
"Siapa kau?" Tanya Hinata denga ketus.
"Seharusnya aku yang bertanya."
Merekapun terus berjalan keluar dari rimbunan pohon itu, cahaya lampu malam perlahatn-lahan menerangi wajah mereka masing-masing. Terlihat jelas sekarang, wajah penasaran mereka di bawah sinar lampu jalanan dan alangkah terkejutnya mereka.
"KAU?!" kata mereka berdua
-TBC-
Selesai sudah untuk chapter 1, bagaimana ceritanya? Apakah seru, atau masih ada yang masih kurang?
Terimakasih ya kepada yang sudah membaca maha karya yang amat sangat sederhana ini,, hahahaha lebay.
Ok semuanya, jangan lupa dikomentari ya….. soalnya aku sangat berharap bisa belajar banyak disini.
Sampai jumpa di chapter berikutnya, bye-bye….